BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Animation text

Selasa, 01 Desember 2009

Boring . . . Bosan . . . Dengan semua keteganan Politik di Negri ini ? Santai sejenak ! masuk saja di link ketawa.com ! jadikan semua ketegangan itu menjadi ketawa kegirangan . . .

Kalah Lagi dari Rossi, Lorenzo Sangat Kecewa

SACHSENRING, KOMPAS.com – Jorge Lorenzo kembali gagal menaklukkan Valentino Rossi saat mereka bertarung di GP Jerman, Minggu (19/7). Sempat menyalip dan memimpin beberapa putaran, Lorenzo akhirnya kalah dengan selisih waktu 0,099 detik dari rekan setimnya di Fiat Yamaha tersebut.

Ini nyaris serupa dengan apa yang tersaji di GP Catalunya 14 Juni lalu. Waktu itu, Lorenzo dan Rossi yang mendominasi pertarungan dan mereka menghadirkan drama menengangkan. Di tikungan terakhir menjelang finis, Rossi melakukan manuver dengan menikung sebelah dalam sehingga Lorenzo akhirnya harus puas finis di posisi dua.

Tak pelak, mantan juara dunia kelas 250cc tersebut kecewa. Dia mengaku tidak bahagia karena gagal naik podium nomor satu lagi meskipun sudah memimpin selama tiga lap, sebelum “The Doctor” mengambil alih pimpinan pada satu lap terakhir dan mampu mempertahankannya sampai garis finis.

“Saya sangan kecewa,” ungkap Rossi kepada televisi Italia1. “Tetapi kami telah finis dan naik podium lagi di mana ini merupakan hal yang penting, karena peluang untuk menjadi juara dunia masih sangat terbuka lebar,” tambah pebalap Spanyol tersebut.

Ya, balapan MotoGP musim 2009 ini masih tersisa delapan seri lagi. Artinya, kesempatan Lorenzo untuk mengejar Rossi yang kini memimpin klasemen sementara dengan total poin 176 masih sangat banyak. Apalagi, duo Yamaha tersebut hanya berselisih 14 angka.

Belajar dari dua persaingan tersebut (di Catalunya dan Sachsenring), Lorenzo tahu bahwa dia salah strategi. Menurutnya, melawan Rossi dia harus tampil agresif sejak awal sehingga bisa menciptakan jarak yang jauh. Dengan demikian, sulit bagi Rossi untuk mengejar lagi.

“Persoalannya, mungkin strategi yang diterapkan salah: Saya perlu menyalip Valentino secepat mungkin, karena jika tidak maka dia akan tampil maksimal dan melakukan manuver hebat di akhir lintasan lurus. Nah, setelah itu pasti sangat sulit untuk melewatinya lagi karena saya tidak melakukan rem dengan kuat.

“Jika agresif sejak awal, mungkin saya bisa menciptakan jarak yang jauh dengannya. Valentino sangat hebat dalam melakukan pengereman, dan saya merasa belum siap mengalahkannya. Kami sedang berusaha menuju ke sana dan mungkin suatu hari nanti kami bisa melakukannya.”